FoodChain.ID — Supply Chain Cerdas untuk Ekspor Kuliner

Masalah

• Hambatan ekspor: standar, dokumen, dan akses pembeli yang terfragmentasi.
• Transparansi rendah: pembeli meragukan asal-usul, proses, dan kualitas.
• Kesenjangan cold‑chain: risiko keamanan pangan & penyusutan sepanjang logistik.
• Defisit kepercayaan: minim sinyal yang dapat diverifikasi untuk pembelian skala besar.

Peluang

Menyatukan rantai pasok kuliner dalam platform siap ekspor yang membuktikan asal-usul, menjamin kepatuhan halal & keamanan pangan, serta menghubungkan penjual terverifikasi ke pembeli global.

Fitur Produk

• Onboarding: KYB/KYC, checklist fasilitas & proses, pembuatan katalog terbantu.
• Traceability: ID batch, event chain‑of‑custody, feed suhu IoT.
• Kepatuhan: langkah halal, template HACCP/ISO, tautan hasil lab.
• Alat Pembeli: RFQ, escrow, SLA, pusat sengketa, label pemasok terverifikasi.
• Pembiayaan: risk engine dari order & telemetri; limit per kohort.
• API: koneksi aman untuk bank, lab, regulator, logistik.

Alasan Kami Menang

• Proof‑first: sinyal kepercayaan di level produk & batch.
• Dirancang untuk ekspor: dokumen & logistik tertanam.
• Keunggulan halal: syarat kunci untuk pasar GCC & Muslim.
• Data network: risiko & harga makin presisi seiring waktu.

Pasar

Mulai dari 12 juta+ UMKM kuliner Indonesia (subset dari 64 juta UMKM), ekspansi ke ASEAN, lalu pembeli GCC & EU.

Sinyal Awal (Ilustratif)

• Pipeline MoU dengan otoritas halal, lab, dan mitra cold‑chain.
• Daftar tunggu lewat asosiasi kuliner & komunitas women‑led.
• Jalur pilot: ID→SG/MY dan ID→UAE/KSA (1–5 kg hingga skala pallet).

Angka bersifat indikatif; daftar mitra lengkap tersedia di bawah NDA.

Go‑to‑Market

• Mitra: otoritas halal (nasional), lab, penyedia cold‑chain, bank.
• Komunitas: asosiasi UMKM kuliner, jaringan wirausaha perempuan, SMK/kampus vokasi.
• Pembeli: distributor GCC, ritel ASEAN, e‑grocer spesialis.
• Kohort vertikal: rempah/snack/minuman untuk membangun densitas & trust.

Pilot & Peluncuran Bertahap

1. Pilot Indonesia (Jawa, Sumatra) — 1.000 UMKM, 100 pembeli.
2. Skala ASEAN via hub SG/MY.
3. Akuisisi pembeli GCC (UAE, KSA) untuk F&B halal.

Arsitektur Teknologi

• Event‑sourced ledger dengan hash yang dapat diverifikasi publik per batch.
• Akses berbasis peran untuk penjual, lab, regulator, dan pembeli.
• Tag QR & NFC; sensor suhu IoT opsional.
• Privasi: PII off‑chain; bukti & tanda tangan on‑chain.
• API gateway untuk mitra; audit trail & peringatan.

Keamanan & Data

• Enkripsi saat transit/di penyimpanan; izin granular.
• Log anti‑ubah; deteksi anomali dengan AI.
• Kepatuhan data residency sesuai wilayah.

Kepatuhan & Halal

• Alur halal digital dipetakan ke setiap langkah produksi.
• Hasil lab & audit terikat ke ID batch; QR menampilkan sertifikat.
• Template HACCP/ISO; prosedur recall & alert.

Jaminan Pembeli

• Verifikasi real‑time asal-usul dan suhu.
• Escrow dengan rilis bertahap saat SLA terpenuhi.
• Pusat sengketa dengan rantai bukti.

Cold‑Chain & Logistik

• Pre‑cool, first‑mile, hub konsolidasi, jalur udara/laut, last‑mile.
• Telemetri suhu terhubung ke event custody.
• Estimator bea & HS code; paket dokumen ekspor.

Service Level

• Lane ambient, chilled, frozen dengan SLA terdefinisi.
• Opsi inspeksi & grading di hub konsolidasi.
• Asuransi & reasuransi untuk perlindungan.

Keunggulan (Moat)

• Trust graph: interaksi pembeli–penjual–lab–regulator.
• Data level batch → harga, risiko, & pencocokan permintaan lebih akurat.
• Playbook kepatuhan untuk jalur ASEAN→GCC.
• Hub franchise untuk lokalisasi cepat & akses pembeli.

Risiko & Mitigasi

• Risiko kredit → limit bertahap, escrow, mitra reasuransi.
• Risiko mutu → inspeksi, pemasok terverifikasi, pusat sengketa.
• Regulasi → mitra berlisensi, dewan halal, data residency.

Model Keuangan (Ilustratif)

• Tahun 1: 5k organisasi berbayar @ $10/bln ≈ $0,6M ARR + layanan.
• Tahun 2: 20k organisasi; GMV naik → pendapatan transaksi/logistik.
• Tahun 3: 50k organisasi; API/lisensi + bagi hasil pembiayaan → potensi ARR $60M+.

Asumsi bersifat arah; model bottom‑up lengkap tersedia berdasarkan permintaan.

Hipotesis Unit Ekonomi

• LTV dari retensi tools + ekspor berulang.
• CAC blended via mitra/asosiasi; tracking kohort.
• Return disesuaikan risiko portofolio pembiayaan.

Kebutuhan Pendanaan

Mencari: Seed $5M

• Membangun v1.0 (traceability + marketplace + kepatuhan) & meluncurkan hub.
• Amankan kemitraan halal/lab/logistik/perbankan.
• Ekspor pilot ID→ASEAN & GCC; tingkatkan densitas pembeli.

Penggunaan Dana

• Produk & Engineering — 40%
• Pengembangan Pasar & Kemitraan — 25%
• Kepatuhan & Operasi — 15%
• Modal Kerja (logistik, inspeksi) — 10%
• G&A dan Legal — 10%

Dampak & ESG

• Peningkatan ekonomi UMKM lewat akses ekspor & pembiayaan adil.
• Bisnis women‑led diprioritaskan dalam kohort & pelatihan.
• Selaras SDG (8, 9, 12, 17) & tata kelola data etis.

Seperti Apa Kesuksesan

• Diakui sebagai gerbang ekspor kuliner ASEAN→GCC.
• 50k+ penjual, 2k+ pembeli, GMV berulang kuat.
• Unit ekonomi berkelanjutan & pendapatan terdiversifikasi.

Kontak

FoodChain.ID — Supply Chain Cerdas untuk Kuliner Lokal, Dipercaya Global.

Email: hello@foodchain.id  |  Website: foodchain.id

Catatan deck: memuat pernyataan berwawasan ke depan; detail mitra & keuangan lengkap tersedia di bawah NDA.

Tindak Lanjut

• Investasi seed dan mitra strategis.
• Kohort pilot: rempah, snack, minuman RTD.
• Mitra hub di SG/MY & UAE/KSA.